Selasa, 15 November 2016

jenis-jenis percetakan

Mungkin dari anda ada yang ingin mengetahui cara mencetak khususnya dibidang grafika... Apalagi untuk anda yang ingin mencoba dan belajar memahami percetakan dari jenis kertas kosong hingga menjadi kertas yang berisi campuran tinta, mungkin anda bertanya bagaimana proses itu bisa terjadi?
Percetakan ada beberapa macam antara lain :
1. Cetak Offset
Cetak Offset adalah jenis cetakan yang membutuhkan beberapa proses dari Design, perhitungan kertas, jenis kertas, ukuran kertas, hingga pembelian kertas sesuai dengan kebutuhan kita. Yang dilanjut dengan pembuatan repro film master,gunanya untuk membuat master plat yang akan dipakai untuk mencetak kertas diatas mesin offset.



2. Cetak Plotter
Cetak Ploter adalah jenis cetakan yang menggunakan mesin besar (Ibarat Printer yang kita kenal, tapi berukuran sangat besar) dan media yang dipakai ada beberapa macam, salah satu contoh adalah bahan flexi atau yang biasa kita kenal dengan banner. Ploter ini tidak terlalu banyak proses, hanya dari design bisa langsung menjadi cetakan yang kita inginkan tentunya dengan media yang tersedia dan bahan yang kita inginkan.


3. Cetak Digital Print
Cetak digital print sejenis mesin fotocopy digital yang mampu mencetak warna dengan akurat dan effisien, dan jenis cetakan ini pun tidak terlalu rumit, sama halnya seperti jenis cetakan ploter. Namun jenis cetakan ini hanya dapat mencetak diatas kertas & sticker vinnyl ataupun cromo dan hanya mencapai ukuran A3+.jenis cetakan ini hanya menjadi alternatif apabila jumlah cetakan tidak terlalu banyak, dikarenakan harga yang cukup tinggi dibandingkan dengan harga cetak memakai mesin offset.



Beberapa mesin-mesin pendukung di dunia percetakan diantaranya :
1. Mesin Laminating
Mesin laminating berfungsi sebagai pemanis sekaligus pelindung cetakan setelah proses pencetakan. Dan bahan yang digunakan ialah plastik tipis yang mengandung perekat,dan yang umum adalah jenis plastik Doft dan Glossy. Plastik Doft jenis plastik yang lembut dan membuat jenis cetakan menjadi mati (warna tertahan didalam ),sehingga jenis cetakan yang dilaminating doft menjadi sedikit mewah/eklusif karna kelembutan dan kehalusannya.
Plastik Glossy jenis plastik yang sifatnya kebalikan dari pada Doft.  Jenis laminating ini terlihat lebih mengkilap dari hasil warna cetakan sebelum dilaminating. Pada dasarnya Doft dan Glossy mempunyai daya tarik tersendiri. Dan kini tergantung kebutuhan Anda untuk memilih laminating yang mana, tentunya kita mesti menunggu permintaan pelanggan kita untuk memilih laminating apa yang akan pelanggan kita ambil dan untuk masalah harga laminating Doft sedikit lebih mahal dari pada laminating Glossy. Untuk Laminating doft berkisar antara Rp. 0.16 - 0.18/cm dengan biaya minim berkisar Rp. 160.000 - Rp. 180.000 dan untuk laminating glossy berkisar antara Rp. 0.12 - 0.15/cm dengan biaya minim berkisar Rp. 110.000 - 150.000.
2. Mesin UV (Vernis)

Mesin UV (Vernis) sebagai pengkilap cetakan yang sudah kita proses. UV ini mirip dengan laminating Glossy, kedua-duanya membuat cetakan menjadi mengkilap, hanya perbedaannya kalau laminating glossy menggunakan media plastik untuk membalut cetakan, lain halnya dengan UV. UV menggunakan cairan kimia untuk mengkilapkan cetakan dan jika dilihat perbedaan cetakan menggunakan laminating glossy dan UV hampir tidak ada bedanya kecuali jika kita raba kertas yang sudah diproses laminating glossy atau di UV sangat terasa bedanya. Dan harga per senti untuk UV jauh dibawah laminating glossy. Hhhhmmmm....jadi bisa dipakai juga kan untuk alternatif jika budget anda pas-pasan.
3. Mesin Pond
Mesin Pond berfungsi untuk membuat bentuk cetakan menjadi yang seperti kita inginkan. Misalnya dus nasi, jika melihat bentuk dus nasi dalam posisi terbuka (belum berbentuk kotak) maka akan terlihat lekukan-lekukan yang sangat tidak mungkin dibentuk atau dipotong menggunakan mesin potong karna bentuknya yang berkelok-kelok. Disinilah peran mesin pond dibutuhkan. Namun lekukan ini tidak akan terbentuk tanpa ada pendukung dari pisau pond yang sudah dibuat khusus dengan bentuk yang sesuai dengan apa yang kita inginkan.



4. Mesin Hotprint
Mesin Hot Print atau yang biasa dengan nama Poly adalah mesin untuk mencetak dengan pita khusus (Bukan Tinta) atau yang disebut Foil. Anda mungkin tahu jenis tulisan yang berada di undangan? Jenis tulisan yang mengkilap seperti emas atau silver dan biasanya dipakai untuk nama lengkap pengantin dan inisial pengantin tapi banyak sekali item yang menggunakan jenis tulisan ini, bukan hanya undangan saja tetapi agenda,map,kop surat dll

cara pengoperasian mesin offset

Sangatlah mudah mencetak menggunakan mesin cetak offset, apalagi jika mencetak dengan mesin offset besar. Dimulai dari mesin offset kecil dahulu.
Mencetak menggunakan mesin cetak toko :
1. Siapkan dahulu plat papper dan etching
2. Oleskan etching pada plat papper hingga rata agar tidak rusak ketika terkena rol tinta
3. pasang dengan benar plat pada mesin offset, untuk mesin cetak toko tidak menggunakan penjepit.
4. isi bak air dengan air dan etching, campurannya 1: 8

5. isi bak tinta secukupnya
6. hidupkan saklar mesin
7. jalankan mesin dengan menggerakkan tuas mesin sampai dalam kondisi print
8. tata rapi kertas dan masukan dalam bak kertas dan pasang  separator
9. jalankan dengan membuka kopling pada bagian sebelah kiri bak kertas
10. lihat hasil cetakan dan benarkan bila belum pas.
11. jalankan dengan santai sambil melihat kerataan tinta yang berjalan, bila kurang tinta putar tuas tinta kedepan dengan pelan.

Mencetak menggunakan mesin hamada dan mesin besar lainnya :
1. Siapkan plat seng yang telah jadi dan beresihkan dengan air
2. bersihkan blanket dengan bensin
3. isi bak tinta secukupnya
4. tata rapi kertas dan masukan pada bak kertas
5. pasangkan plat pada tempatnya
6. isi bak air secukupnya
7. hidupkan mesin dan atur gambar yang tercetak
8. lihat dan awasi hasil cetak dan pergerakan kertas.

demikian sedikit langkah-langkah mencetak menggunakan mesin cetak offset dari yang kecil sampai yang besar.

Mengenal mesin cetak offset

Salah satu peralatan kantor yang berguna untuk mencetak dalam skala yang besar adalah Offset. Offset adalah mesin cetak yang menggunakan master yang disebut Plate dengan proses pemindahan huruf ke Blanket. Namun alat ini lebih diperuntukan bagi usaha percetakan saja, mengingat harganya yang juga sangat mahal.

Dilihat dari bentuk dan kemampuannya, mesin offset dapat dibedakan menjadi tiga macam
  • Offset Kecil. Mesin ini berbentuk kecil dengan kemampuan mencetak maksimal pada kertas ukruan A3 (297 x 420 mm). Karena bentuknya yang kecil, sedikit lebih besar dari pada mesin stensil, maka sering disebut juga sebagai mini offset atau dekstop mini offset.
  • Offset Sedang. Mesin ini bentuknya lebih besar dan mampu mencetak pada ukuran double folio. Karena bentuknya agak besar, mesin ini diletakkan di lantai.
  • Offset Besar. Mesin ini dapat mencetak pada kertas ukuran A1 (841 x 594 mm) dan A0 (1189 x 841 mm). Mesin ini umumnya terdapat diperusahaan percetakan yang cukup besar atau pada percetakan surat kabar.
Ciri-ciri Mesin Offset
Terdapat beberapa ciri-ciri mesin offset
  • Digerakan menggunakan listrik dengan komponen mekanis
  • Mencetak dengan master yang disebut paper plate
  • Proses pencetakannya dibantu dengan zat kimia yang disebut fixer serta air dengan cara pemindahan huruf pada blanket
  • Dapat mencetak pada kertas doorslag sampai dengan kertas karon berukuran A6 (105 x 108 mm) sampai ukuran A0
  • Dapat mencetak gambar atau foto dan berwarna
Bagian-Bagian Mesin Offset
  1. Power Switch
  2. Tuas Start
  3. Central control
  4. Hand wheel
  5. Master Rail
  6. Master rail lever
  7. Master insertion guide
  8. master injection switch
  9. feed unit
  10. auxiliary feed lever
  11. paper tray lowering lever
  12. feed tray
  13. paper weight
  14. side margin adjuster
  15. height adjuster
  16. counter
  17. reset lever
  18. counter lock lever
  19. cover up
  20. ink fount roller lever
  21. ink quantity control
  22. fountain quantity control
  23. ink doctor blade adjusting screw
  24. inking lever
  25. speed control
Keunggulan dengan pencetakan Offset dibadingkan dengan Printer
  • Hasil cetak pada kwalitas warna adalah jauh lebih tahan lama (tidak cepat pudar) dibandingkan menggunakan print digital.
  • Harga Pencetakan dalam kwantitas banyak akan jauh lebih murah dibandingkan digital print. Dapat melakukan pencetakan di berbagai permukaan jenis media kertas yang tidak dapat di lakukan oleh mesin digital, seperti dapat mencetak dalam ketebalan kertas sampai 400gr, 
  • mampu mencetak pada bidang kertas bermotif seperti Samson, Embossed /Engrave Paper, kertas recycle, dapat mencetak diatas kertas ukuran sampai 100 x 70 cm. Dapat mencetak pada bidang kertas yang relatif tipis seperti yang sering digunakan untuk Buku Nota NCR, HVS & Dorslag 
  • Dapat menggunakan tinta berjenis Emas, Silver dan bilamana mencetak dengan warna gradiasi Abu-abu (Grayscale) maka hasil akan jauh lebih akurat dari pencetakan digital. 
  • Dapat mencetak dengan tinta Full Block dengan hasil yang tajam dan merata. Pencetakan tinta dengan cara block ini sering dipergunakan untuk pembuatan design type negatif.

CorelDraw Dasar Bagian 2, Untuk Pemula

CorelDraw Dasar Bagian 2, Untuk Pemula

CorelDraw Dasar Bagian 2 – Apabila kamu berkeinginan mendalami program coreldraw, alangkah baiknya kamu mengetahui apa fungsi tool-tool yang ada di coreldraw. kamu akan lebih paham, lebih mengerti nantinya dan akan lebih mudah untuk melangkah lebih jauh tentang coreldraw. Toolbox di coreldraw biasanya letaknya ada disebelah kanan dan didalamnya apabila diklik masih ada sub bagian dari tool.Pelajari apa saja fungsi-fungsi dari tool-tool yang ada di coreldraw pada pembahasan CorelDraw dasar bagian 2 dibawah ini.
Membuat Garis Lurus
Untuk membuat garis lurus di CorelDraw langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
  1. Klik Freehand Tool di toolbox.
  2. klik satu kali di titik A pada kanvas untuk memulai pembuatan garis. Klik satu kali lagi di titik B untuk mengakhirinya. Hasilnya berupa sebuah garis lurus.


Membuat Garis Bebas
Untuk membuat garis bebas, anda juga bisa melakukannya dengan menggunakan Freehand Tool. Caranya setalah kita klik freehand tool di toolbox, anda cukup menggambar garis bebas tersebut dengan cara klik dan drag pada kanvas

Disamping itu, anda bisa membuat garis lengkung dengan menggunakan Bezier Tool. Caranya sama seperti diatas klik dan drag. Hasilnya anda akan mendapatkan sebuat garis lengkung. Akan terlihat dua buah node (titik-titik penyusun objek) dan segmen (garis putus-putus yang merupakan pengatur node).
Berikutnya untuk mengedit node tersebut ataupun segmennya digunakan Shape Tool.
Selanjutnya Penggunaan Zoom Tool
Bila anda hendak mengedit objek yang mempunyai ukuran sangat kecil maka akan sangat dibutuhkan kejelian dan ketelitian yang besar. Di CorelDraw anda sudah disediakan ZoomToolyang dapat memperbesar tampilan pada salah satu bagian yang anda edit. Untuk penggunaannya, setelah anda klik tool tersebut anda bisa memperbesar sebuah tampilan objek dengan cara klik pada bagian objek tersebut ataupun dengan cara klik dan drag. Sedangkan untuk propertinya adalah sebagai berikut.
  • A: Zoom Level
  • B : Zoom In (memperbesar)
  • C : Zoom Out (memperkecil)
  • D : Zoom To Selected (untuk memperbesar objek yang sedang aktif
  • E : Zoom To All Object (untuk menampilkan semua objek yang telah kita buat
  • F : Zoom To Page (menampilkan seluruh kanvas)
  • G : Zoom To Page Width (menampilkan seluruh kanvas secara horizontal)
  • H : Zoom To Page Height (menampilkan seluruh kanvas secara vertical)

Belajar Corel Draw Dasar Bagian 1, Untuk Pemula

Belajar Corel Draw Dasar Bagian 1, Untuk Pemula

Belajar Corel Draw Dasar Bagian 1 – Corel Draw adalah program ilustrasi grafis berbasis vektor. Dibandingkan program  grafis lainnya, program CorelDraw mempunyai keunggulan karena kemudahan dalam pemakaiannya, interface yang user-friendly dan juga kelengkapan fasilitas dan fitur yang bisa digunakan, sangat dianjurkan untuk belajar corel draw dasar ini.
Pada Belajar Corel Draw Dasar Bagian 1 ini akan saya bahas tentang Interface (tampilan antar muka) adalah seluruh jendela program yang berisi berbagai fasilitas dan fitur yang ditawarkan program yang bersangkutan dan juga merupakan tempat bagi anda melakukan aktifitas desain. Begitu anda membuka program CorelDraw maka hal pertama yang muncul adalah tampilan Welcome Screen

  • New, Pilihan untuk membuat gambar baru (kosong).
  • Recently Used, membuka gambar terakhir yang anda buat dan disimpan di CorelDraw.
  • Open, Untuk membuka gambar yang telah anda simpan.
  • New From Template, membuat gambar dengan menggunakan desain yang telah disediakan.
  • CorelTUTOR, membuat gambar dengan mengikuti petunjuk CorelDraw
  • What’s New?, untuk melihat fasilitas baru yang ada di CorelDraw dibanding versi sebelumnya.
Interface CorelDraw
  • TITLE BAR, bagian ini berisi keterangan nama file yang sedang aktif dan lokasi penyimpanannya di komputer
  • MENU BAR, bagian ini berisi kumpulan menu-menu perintah yang bisa diakses melalui drop down menu berdasarkan kesamaan fungsi dan penggunaannya.
  • STANDARD TOOL BAR, bagian ini berisi kumpulan perintah yang paling sering digunakan dalam bentuk ikon untuk memudahkan anda dalam menggunakannya.
  • PROPERTY BAR, adalah merupakan bagian yang menampilkan property dari tool atau perintah tertentu yang sedang anda gunakan.
  • RULER, merupakan batas-batas vertikal dan horizontal; berisi angka-angka untuk menunjukkan ukuran dan posisi objek. berfungsi untuk membantu anda dalam membuat desain dengan ukuran yang tepat. karena terdapat mistar horizontal dengan satuan ukuran yang dapat anda ubah sewaktu-waktu.
  • PRINTABLE AREA, biasa juga disebut kanvas adalah tempat anda membuat ilustrasi. meski anda bisa membuat ilustrasi sebesar apapun tapi yang tercetak adalah objek yang berada didalam objek kanvas saja.
  • COLOR PALETTE, bagian ini berisi kumpulan warna-warna yang bisa anda gunakan, secara default CorelDraw menggunakan collor pallet CMYK.
  • TOOL BOX, bagian ini berisi kumpulan tool-tool yang dapat anda gunakan untuk membuat dan mengedit objek-objek vektor
  • STATUS BAR, adalah merupakan fasilitas yang menunjukan keterangan mengenai atribut objek yang sedang aktif.
  • Docker, adalah fasilitas penunjang yang ditawarkan CorelDraw guna membantu anda melakukan pengeditan dan manipulasi objek-objek yang ada dikanvas kerja.
  • Navigasi Dokumen, merupakan fasilitas yang menunjukan dokumen yang sedang aktif.

Cara Export File CorelDRAW

Cara Export File

Fasilitas Export digunakan apabila Mas bro sekalian akan mengirim file hasil CorelDRAW ke sistem selain CorelDRAW, tentunya dengan sistem yang kompatibel dengan program CorelDRAW.

Fasilitas Export dipakai dengan menggunakan menu;
File > Export atau  klik saja icon Export yang ada pada Toolbar Standar.
Sistem akan menampilkan dialog seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini:




Pilihan yang ada pada dialog Export;
Save in: Untuk menentukan lokasi Drive dan folder tempat penyimpanan file hasil Export.
Up One Level: Untuk mengaktifkan satu level folder di atasnya.
Create New Folder: Untuk membuat folder baru.
View Menu: Untuk menentukan model tampilan folder dan file
File Name: Tempat mengetikkan nama file yang akan diexport.
Save as Type: Untuk menentukan jenis file, yang akan diexport. (na.. disini Mas Bro Marvens bisa menentukan format File yang akan disimpan)
Sort Type: Untuk menentukan urutan file yang tampil pada kotak pilihan file, berdasarkan nama file, ekstensi file dan sebagainya.
Notes: Berisi informasi singkat tentang file yang bersangkutan.
Compression Type: Untuk menentukan jenis kompresi file yang diinginkan.
Selected Only: Agar sistem menyimpan gambar yang terpilih saja di lembar kerja, klik kotak kecil putih untuk memunculkan tanda rumput sehingga pilihan ini aktif.
Export: Untuk menjalankan perintah pengiriman file dengan spesifikasi yang telah ditentukan terhadap file terpilih, sekaligus menutup dialog Export File.
Cancel: Untuk membatalkan pengiriman file terpilih dan sekaligus menutup dialog Export File.
Misalnya sampeyan akan mengirim file Sample dalam format BMP (Windows Bitmap) pada pilihan File of Type > klik tombol Export, maka sistem akan menampilkan dialog Bitmap Export, seperti pada gambar dibawah ini:


Setelah dialog Convert to Bitmap terbuka, anda bisa melakukan proses lainnya pada bagian-bagian sebagai berikut:
Image Size: Untuk menentukan ukcuran skala gambar yang akan diproses.
Resolution: Untuk menentukan resolusi gambar hasil proses.
Color Mode: Untuk menentukan sistem warna yang akan dipakai.
Anti Aliasing: Agar sistem memproses kurva beserta sisi diagonalnya supaya lebih halus, klik kotak kecil putih untuk memunculkan tanda rumput sehingga pilihan ini aktif.
Dithered: Agar sistem meningkatkan mutu warna dari gambar bitmap, klik kotak kecil putih untuk memunculkan tanda rumput sehingga pilihan ini aktif.
Transparent Background: Agar sistem mengambil semua gambar, termasuk gambar di luar lembar kerja, klik kotak kecil putih untuk memunculkan tanda rumput sehingga pilihan ini aktif.
Apply ICC Profile: Agar sistem menggunakan profile sistem warna ICC, klik kotak kecil putih untuk memunculkan tanda rumput sehingga pilihan ini aktif.
OK: Untuk menjalankan perintah Export dengan ketentuan yang telah ditetapkan pada bagian-bagian kotak dialog Bitmap Export dan sekaligus menutup dialog Bitmap Export.
Cancel: Untuk membatalkan perintah Export.
Help: Untuk menjalankan fasilitas bantuan tentang tata cara Export. Export For Office

CorelDRAW menyediakan fasilitas untuk melakukan ekspor file, yaitu anda bisa langsung mengekspor file untuk digunakan dalam aplikasi Microsoft Office. Prosedur untuk melakukan proses Export For Office ini sama seperti ekspor biasa, akan tetapi format file yang tersedia sudah disesuaikan sehingga dapat digunakan dalam progam aplikasi pada lingkungan Microsoft Office.

Agar lebih jelas lagi, inilah contoh menggunakan fasilitas Export For Office. Misalkan anda akan mcngekspor salah satu file untuk Microsoft Office, caranya: Klik menu File > klik Export For Office.


Catatan:
Ketika memberi nama file anda tidak bisa menggunakan nama file yang sudah tersedia pada bagian pilihan nama file. Jika akan menggunakan nama file yang sama, sampeyan tidak boleh menyimpan di lokasi Drive dan direktori yang sama, supaya isi file yang sudah ada tidak hilang.


Silakan di Coba Mas Bro....

Cara Import File CorelDRAW

Cara Import File

Fasilitas Import digunakan untuk mengambil atau memasukkan file dari program lain yang akan dikerjakan, untuk mempertegas...! begini maksudnya; perintah Import adalah perintah untuk mendatangkan file CorelDRAW (cdr) atau file selain CorelDRAW, seperti file AI, EPS, PSD, WMF, dan masih banyak lagi, kemudian file hasil import akan bergabung dengan lembar kerja yang sedang kita kerjakan.

Cara melakukan Import, menggunakan menu File --> klik Import, atau klik icon Import pada Standard Bar, atau tekan Ctrl+I di keyboard, maka akan tampil dialog seperti gambar dibawah ini:


Keterangan;
  • Look In: Untuk menentukan lokasi file pada drive atau direktori yang akan kita import
  • Go To Last Visited: Untuk mengaktifkan direktori atau sub direktori sebelumnya.
  • Up One Level: Untuk mengaktifkan direktori atau level di atasnya.
  • Create New Folder: Untuk membuat direktori baru
  • View Menu: Untuk menentukan model tampilan direktori dan file
  • File Name: Tempat menentukan nama file yang akan diambil
  • Files of Type: Untuk menentukan jenis file yang akan diambil.
  • Sort Type: Untuk menentukan urutan file yang tampil pada kotak pilihan
  • Image Size: Informasi ukuran file
  • File Format: Informasi format file.
  • Notes: Catatan kecil tentang informasi file yang bersangkutan.
  • Preview: Untuk menampilkan contoh gambar pada file terpilih saja,
  • Options: Untuk meminta sistem menampilkan atau menutup bagian proses pilihan lainnya.
  • Link Bitmap Externally: Untuk menghubungkan objek gambar bitmap yang kita ambil tanpa menyertakan pada file yang bersangkutan.
  • Combine Multilayer Bitmap: Untuk menempatkan objek pada satu lapisan gambar bitmap yang memiliki lapisan ganda.
  • Apply Embedded ICC Profile: Untuk memakai profile ICC (International Color Consortium) dari file yang diambil.
  • Extract Embedded ICC profile: Untuk menyimpan profile ICC dari file yang diambil.
  • Check for Watermark: Untuk menguji fasilitas watermark.
  • Suppress Filter Dialog: Untuk memproses pengambilan gambar secara default.
  • Maintain Layers and Pages: Untuk mengatur halaman dari file yang terpilih melalui fasilitas Import,
  • Link to High Resolution File for Output Using OPI: Bagian ini hanya akan berfungsi pada file yang memiliki format TIFF (Target Image File Format).Untuk menjadikan file tersebut sebagai file OPI (Open Prepress Interface)
  • Import: Untuk mengambil gambar yang terpilih dan sekaligus menutup dialog Import.
  • Cancel: Membatalkan pengambilan gambar dan menutup dialog Import.

 PENTING..!
Ketika kita melakukan perintah Import, maka pointer akan berubah menjadi bentuk siku. Pada saat ini, kita harus menentukan ukuran gambar yang diambil dan menentukan lokasi di mana gambar tersebut akan diletakkan dengan cara melakukan drag di daerah lembar kerja sesuai dengan kebutuhan atau dengan menekan Enter di keyboard untuk meletakkan gambar di tengah-tengah halaman. Jika tidak melakukan langkah seperti di atas, tetapi langsung melakukan klik di lembar kerja, maka besarnya gambar akan sesuai dengan gambar aslinya. Contoh pengambilan gambar melalui fasilitas Import seperti pada gambar dibawah ini:

Klik icon Import pada Standart Bar




Tampil kotak dialog Import, Misal kita Impor file PARTAI GUREM pada folder partai. Klik file-nya PARTAI GUREM --> klik Import atau Doubel klik pada file-nya PARTAI GUREM




Maka pada area lembar kerja akan tampil cursor seperti gambar dibawah ini, kemudian di klikkalau kita menginginkan sesuai dengan gambar aslinya.



Kemudian kalau kita ingin menentukan ukuran gambar, kita melakukan drag di daerah area lembar kerja sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan kemudian klik. Tampilan ukuran ada pada gambar yang dilingkar merah dan akan berubah sesuai dengan dragging mouse kita.




Maka akan tampil gambar sesuai yang kita inginkan yaitu PARTAI GUREM


Cara Menyimpan File CorelDRAW

Cara Menyimpan File

Setelah selesai bekerja dengan CorelDRAW, kita menyimpan hasil pekerjaan tersebut, tapi sangat disarankan sejak awal kita mulai bekerja sudah di SAVE, Paribasane..! setelah kita buat satu objeck dasar langsung kita simpan dengan cara Klik icon SAVE pada Standard Bar.




Ada beberapa pilihan direktori (drive) untuk menyimpan file yaitu My Document (C:), 3 ½ Floppy (A:) dll dengan cara meng-klik kepala anak panah. Jika kita tidak memberi nama pada file, secara otomatis CorelDRAW memberi nama file dengan Graphic1.cdr, (pada CorelDRAW X5 Untitled-1)

Coba perhatikan kotak dialog dibawah ini;



Pada saat dialog Save Drawing terbuka, kita bisa menentukan pilihan dibawah ini;
  • Save in: Untuk menentukan posisi direktori tempat menyimpan file.
  • Go To Last Folder Visited: Untuk mengaktifkan direktori sebelumnya.
  • Up One Level: Untuk mengaktifkan direktori satu level di atasnya.
  • Create New Folder: Untuk membuat folder baru.
  • View Menu: Untuk menentukan model tampilan.
  • File Name: Tempat untuk mengetik nama file yang akan disimpan.
  • Save as Type: Untuk menentukan jenis file atau format file yang akan disimpan.
  • Sort Type: Untuk menentukan urutan file, bisa berdasar nama file, ekstensi file dsb.
  • Keywords: untuk mengetikkan teks kunci pada file yang akan disimpan.
  • Notes: untuk mengetikkan keterangan singkat mengenai file yang akan disimpan.
  • Advanced: untuk menyimpan proses tambahan lain, seperti efek khusus yang dipakai, warna texture yang dipakai dsb.
  • Selected Only: Untuk menyimpan objek yang terpilih saja.
  • Web-safe-filenames: Untuk mengganti spasi pada nama file dengan garis bawah dan karakter khusus dengan karakter nama file standar Web.
  • Embed Font Using TrueDOC (TM): Untuk menyimpam jenis huruf yang dipakai pada file gambar.
  • Save Embedded VBA Project: Untuk menyimpan informasi VBA (Visual Basic for Application) pada file.
  • Version: untuk menentukan versi dalam menyimpan file gambar. Biasanya versi terbaru CorelDRAW tidak dapat dibuka di versi sebelumnya.
  • Thumbnail: Untuk menentukan bentuk tampilan mini.
  • Save: Untuk menyimpan file gambar sekaligus menutup.
  • Cancel : Untuk membatalkan penyimpanan file dan sekaligus menutup.
Keterangan ini hanya sekedar untuk mempertegas maksud dari kotak dialog Save Drawing